Remaja itu Adalah Aku

𝘉𝘶𝘭𝘭𝘺𝘪𝘯𝘨 dan pelecehan merupakan peristiwa traumatis yang dampaknya pada mental korban bisa bertahun-tahun, atau bahkan seumur hidupnya. Keluarga dan orang-orang sekitar pun tak luput dari imbasnya.

Tapi ada sesuatu hal yang tak kalah menyakitkan dibanding tindakan perundungan & pelecehan itu sendiri. Itu adalah, ketika orang-orang yang diharapkan bisa melindungi dan membela korban tidak memahaminya dan malah bersikap sebaliknya. Bisa jadi itu tidak sengaja, karena ketidakmengertian, tetapi luka tetap luka dan menyembuhkannya butuh proses yang tidak mudah.

Masalah ini menginspirasi saya untuk membuat sebuah cerpen tentang remaja yang berjudul “Aku Sendirian”. Cerita saya memang bukan sebuah mimpi indah di mana masalah bisa diselesaikan dalam sesaat. Namun, cerita ini adalah sebuah potret dari kisah nyata yang semoga bisa menjadi bahan perenungan bersama.

Setelah melewati proses kurasi oleh Mas Mentor @mahestharastha, cerpen ini bersama cerpen-cerpen dari 21 penulis lainnya, menghiasi buku antologi berjudul 𝘙𝘦𝘮𝘢𝘫𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘈𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘈𝘬𝘶 (𝘑𝘪𝘭𝘪𝘥 𝘚𝘢𝘵𝘶) yang diterbitkan oleh @sekolahmenulisindonesia . Terima kasih banyak untuk Kak Mahes dan tim serta teman-teman yang ikut bergabung dalam proyek menulis ini 😇

Bagi yang berminat silakan DM, ya. Masa prapesan berakhir tanggal 10 Agustus 2022. 🌹

Untuk para remaja yang mengalami masalah 𝘳𝘦𝘭𝘢𝘵𝘦 dengan cerita saya, dan merasa sendirian karena orang-orang sekitarmu tidak memahami, 𝘐 𝘫𝘶𝘴𝘵 𝘸𝘢𝘯𝘯𝘢 𝘴𝘢𝘺, 𝘺𝘰𝘶𝘳 𝘧𝘦𝘦𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘪𝘴 𝘷𝘢𝘭𝘪𝘥. Kamu hebat sudah bisa bertahan hingga sejauh ini. I’m so proud of you. 𝘓𝘰𝘷𝘦 𝘢𝘯𝘥 𝘩𝘶𝘨. ♥️

NB: Repost gambar dari @antivictimblamings

Published by renyrivai

I'm a lucky wife, very happy mom and grateful civil servant

Leave a comment